Lunglai ku dalam kabut yang memabukkan


Terkadang.....
Hati lebur dan berbaur dalam desah nafas yang hilang satu-satu.
Aku tertatih meraih remah untai hati
Entah kemana dia menghilang pergi.

Terlupa.....
Mentari enggan bentangkan senyum megah
yang kuimpikan bakal tiba bersama esok hari.

Kasih,
Masihkah mimpi kita sama...
Atau hanya ampas asa tersisa
Yang benamkan aku dalam hitam malam.
Semakin terseok kujemput angan...
Semakin larut kudalam cinta maya memabukkan.

Di sinikah kita kan berlabuh?
Di batas hasrat dalam puntung demi puntung
yang kau biarkan buntung...
Aku kian linglung dan terhuyung.

Ah ibu....
aku rindu pulang.
Bapak, aku enggan untuk lepaskan genggaman ini...

0 komentar:

Posting Komentar