Di Jelang Malamku Ada Kamu Hadir

Terlalu larut dalam duka
Lupa akan cerita betapa indahnya sebuah karya
Keras, tapi nyata yang hadir

Aku bukanlah malaikat malam
yang hadir sepenuh cinta dan cita
Wlo ingin ku gurat tawa dan canda
Namun hanya getir kurasa

Jangan hempas semua ke dalam ampas
tiada bataskah segala keluh dan kesah
Kini saat bangkit bagi mata pasti

Beri setitik embun dalam hati
tidak lagi..... tiada lagi hanya jejak kaki
kian tak pasti dan mati suri
Bangkitlah, bangkit sang kekasih hati


Disini Aku....


Terkadang.....
Ingin kuhempas buas seluruh hasrat yang kupunya
Berlalu dengan setiap nafas ini
Tanpa ingin menjadi tolol dengan kejam malam liwat






Terkadang....
Anganku melambung terlalu jauh menembus awan
Berlarian di tengah kabut yang bertiup perlahan
Tumpah se ruah resah yang kubawa di detak jiwa

Terkadang.....
Ingin kularut dalam sejuta kisah dunia
Tanpa harap lagi akan segala pinta di alam fana
Namun tangis dan rengekku mungkin tiada arti disini

Terkadang.....
Sederhana bukan sebuah pilihan yang harus dipertahankan
Bila ternyata kita adalah manusia semata
Dengan segala kisah yag harus terlahir adanya....

Ah,
Hidup tetap menuntut kita memahami
sekian berjalan sekian hari berlari tiada henti
akhir bukan tujuan pasti
namun dari setiap jejak kaki kita hentak sepenuh arti
disini aku kan tetap ayunkan langkah ini....

Pintaku, Shadu......

Bila kasih tiba menyapa sepenuh cinta
Pertanda mungkin kita kan jatuh terlena
Sementara dunia akan terus bergulir mengalir bagai air
Namun tiada hendak berpindah dari rasa yang hadir menggoda

Kasih.....
Di batas penghujung ruang dan waktu yang mampu tercipta
mungkinkah kita bakal saling menyapa tanpa terluka
hanya demi mencipta kata demi kata yang coba kutuang selalu ada
Terhempaskan kita dalam tidur panjang tak bernyata

Ingin ku berlari hampiri dan tak kembali untuk silam kelamku
Ingin kurebah dan tumpah dengan segala sesak dada ini
Ingin ku tak lagi gulirkan air mata mengalir
Hanya karena bahagia senantiasa tercipta

Namun....
ego kah jika terhenti karena bunga-bunga bukan hanya dimusim semi
sedihkah yang harus hadir di sini semberi menanti
yang kuingin.. bukan cuma bayangmu, mayamu, cerminmu, shadu....
yang kumau, terlena di alur matamu, tiada waktu henti berlaku bagiku
selalu....
selalu....